Siapakah Ernest Rutherford ?
Ernest Rutherford lahir pada 30 Agustus 1871 di Spring Grove (sekarang bernama
Brightwater), Selandia Baru dari pasangan petani James Rutherford dan
istrinya Martha. James Rutherford adalah imigran dari Perth, Skotlandia.
Ernest
Rutherford belajar di Havelock School kemudian di Nelson College dan
memperoleh beasiswa untuk belajar di Canterbury College, University of
New Zealand.
Setelah
memperoleh gelar BA, MA, dan BSc, dan melakukan riset selama dua tahun
di bidang teknologi kelistrikan, pada tahun 1895, Ernest Rutherford
melanjutkan studi pasca sarjananya di Cavendish Laboratory, di
University of Cambridge. Selama menyelidiki radioaktivitas, ia
memberikan istilah alfa dan beta untuk mendeskripsikan dua tipe radiasi
yang dipancarkan oleh thorium dan uranium.
Pada tahun
1898, Rutherford dilantik sebagai kepala bagian fisika di McGill
University di Montreal, Kanada, di mana ia berkarya dan memperoleh nobel
di bidang kimia pada tahun 1908. Rutherford menikah dengan Mary
Georgina Newton (1876-1945) pada tahun 1900. Mereka memiliki seorang
putri.
Ernest Rutherford
menyatakan bahwa radioaktivitas merupakan peluruhan atom yang
berlangsung secara spontan. Ia menemukan bahwa suatu sampel materi
radioaktif memerlukan waktu yang sama untuk meluruh menjadi separuhnya.
Konsep waktu paro ini sangat penting dalam penelusuran usia batuan yang
sangat tua.
Rutherford
mendapat gelar kebangsawanan pada tahun 1914. Pada tahun 1919, ia
kembali ke Cavendish sebagai Direktur. Dibawah kepemimpinannya, Hadiah
Nobel diberikan pada Chadwick atas penemuan neutron (1932), Cockcroft
dan Walton untuk eksperimen pembelahan atom menggunakan akselerator
partikel, dan appleton untuk demonstrasi keberadaan ionosfer.
Pada tahun
1931, Rutherford diberi gelar Baron Rutherford of Nelson, of Cambridge
in the Country of Cambridge, sebuah gelar yang akhirnya hilang karena ia
meninggal secara tak terduga di rumah sakit saat menjalani operasi
hernia pada tahun 1937. Rutherford dimakamkan di Westminster Abbey, di
samping makan J. J. Thomson, dan di dekat makan Sir Isaac Newton.